Entri yang Diunggulkan

SEJAUH MANA DIGITALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA

 

Jumat, 15 November 2019

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SUNGAI SEBAGAI HALAMAN BELAKANG (TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH)




PENDAHULUAN
Di Indonesia, masalah kebersihan masih menjadi polemik yang terus berkembang. Seperti yang kita ketahui, bahwa kebersihan suatu negara adalah cermin kualitas kehidupan dari warga negaranya. Kebersihan lingkungan menjadi tolak ukur dari kesehatan masyarakat. Banyak upaya dari pemerintah daerah maupun kota untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Tentu saja hal tersebut tidak bisa lepas dari kesadaran masyarakat. Jika peran dari keduanya dioptimalkan maka lingkungan yang bersih bebas sampah bukan hanya sekedar mimpi namun bisa terealisasi.
Seperti kita ketahui, masalah sampah di Indonesia masih menjadi momok yang melekat dari budaya masyarakat. Kebiasaan membuang sampah di sungai seakan sudah menjadi hal biasa saja. Bukan karena kurangnya tempat sampah, melainkan kurangnya kesadaran setiap individu masyarakat. Rasa malas dan praktis masyarakat menjadi salah satu alasan dari kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut. Seharusnya tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi hal tersebut, akan tetapi, realitanya orang-orang yang notabennya berpendidikan tinggipun masih melakukan kebiasaan buruk tersebut.
Banyak dampak yang ditimbulkan dari membuang sampah di sungai tersebut, seperti kurangnya kualitas udara bersih, merusak keindahan sungai, sumber penyakit, dan bahkan bisa menyebabkan banjir jika sampah di sungai dan selokan air terlalu banyak sehingga menyumbat saluran air. Tentu saja hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada rantai makanan dan ekosistem makhluk hidup lainnya.  Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat harus berupaya menangani masalah tersebut dengan cara sosialiasi baik verbal maupun praktis.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam lagi mengenai kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah di sungai, faktor yang mendorong perilaku tersebut, dan upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah serta masyarakat untuk menangani problematika tersebut.


PEMBAHASAN

Indonesia adalah negara yang sumber daya alamnya melimpah. Mulai dari kekayaan di laut hingga kekayaan di darat. Luas lautan di Indonesia melebihi luas daratannya, yaitu sekitar 70%. Hal itulah yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan lautan yang melimpah, mulai dari flora dan fauna, serta pesona keindahan dasar lautnya. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan harus dijaga bersama-sama agar kelestarian alam Indonesia tetap stabil.
Menjaga kebersihan lingkungan laut, tidak hanya langsung tertuju pada laut. Namun kita juga bisa menjaganya melalui kebersihan sungai-sungai yang ada di lingkungan tempat tinggal. Dikatakan demikian, karena semua aliran sungai akan bermuara ke lautan, sehingga menjaga kebersihan sungai berarti sudah menjaga kebersihan lautan. Selain itu, dengan adanya perilaku menjaga kebersihan sungai maka akan menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sehat dan bebas penyakit.
Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak memandang pangkat maupun kekayaan, bukan hanya desa maupun kota, melainkan semua lapisan masyarakat. Hal itu ditekankan karena sejatinya kebersihan lingkungan merupakan cermin kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya.
Perilaku membuang sampah pada tempatnya terlihat sepele, namun jika dikaji lebih dalam lagi perilaku tersebut mencerminkan bahwa seseorang memiliki keadaan psikologis yang baik. Dia tahu akan perilaku kecil namun membawa pengaruh yang besar di masa mendatang. Perilaku tersebut juga tidak serta merta dengan mudahnya melekat pada diri seseorang, melainkan perlu adanya pembiasaan sejak dini.
Dewasanya, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya masih menjadi hal yang berat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena kurangnya pengelolaan sampah dari pemerintah, melainkan juga kurangnya kesadaran dari masayarakat itu sendiri. Jadi, kedua aspek tersebut harus memaksimalkan perannaya agar mampu menciptakan lingkungan yang sehat bebas dari sampah.
Hal yang menyedihkan dari budaya masyarakat Indonesia yaitu persepsi mereka terhadap sungai sebagai halaman belakang, yang artinya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Dengan alasan yang majemuk mereka melakukan hal tersebut. Bukan dampak dari perilaku buruk tersebut yang mereka pertimbangkan, melainkan kemudahan yang diatasnamakan untuk membuang sampah di sungai.
Tanpa disadari atau tidak, kebiasaan membuang sampah di sungai memiliki banyak dampak negatif bagi kelestarian alam dan kesehatan masyarakat. Keberadaan sampah di sungai dapat mengakibatkan kedangkalan sungai, sumber penyakit, mengurangi udara bersih, merusak keindahan sungai, mengganggu ekosistem dan rantai makanan, serta yang paling bahaya mampu menyebabkan banjir.
Sampah adalah material yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah memiliki banyak jenis mulai dari sampah organik dan sampah anorganik. Sampah-sampah tersebutlah yang selama ini mencemari lingkungan sungai. Selain itu sampah rumah tangga, dan limbah industri juga ikut mewarnai pencemaran sungai di Indonesia. Pencemaran air sungguh merusak ekosistem yang ada di sungai tersebut sekaligus membuat sumber air bersih berkurang.
Faktor-faktor yang menyebabkan budaya masyarakat membuang sampah di sungai antara lain; mereka menganggap perbuatan tersebut adalah hal sepele, rasa malas untuk membuang sampah ke TPA (Tempat Pembuangana Akhir), dan lebih praktis karena menganggap sampah itu akan hanyut serta tidak meninggalkan bekas. Semua itu akar permasalahannya adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan sungai.
Manusia adalah makhluk sosial yang setiap harinya melakukan banyak aktivitas verbal maupun material. Oleh karena itu, produksi sampah tidak bisa dihilangkan. Namun, hal tersebut dapat diminimalisir dengan pengelolaan sampah yang tepat dari pemerintah maupun masyarakat. Masyarakat yang menghasilkan sampah, masyarakat itu pula yang harus menangani pengelolaan sampah tersebut dengan baik, agar tercipta kebersihan lingkungan.
Upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam menangani problema tersebut yaitu menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di setiap titik desa, memperbanyak sekaligus mengoptimalkan peran tenaga pengangkut sampah, memasang poster yang berisi ajakan untuk menjaga kebersihan sungai, sosialisasi terhadap masyarakat tentang cara pengelolaan sampah yang tepat, sekaligus menyediakan sarana fisik pengelolaan sampah seperti tempat sampah yang berada di titik-titik tertentu agar mudah dijangkau dan lain sebagianya.
Sedangkan upaya dari masyarakat yaitu membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya, jika tidak menemukan tempat sampah alangkah baiknya sampah tersebut disimpan atau dibawa sampai menemukan tempat sampah. Selain itu, masyarakat harus merubah persepsinya yang menganggap sungai sebagai halaman belakang menjadi halaman depan yang harus selalu dijaga keindahan dan kebersihannya dengan tidak membuang sampah di sungai. 

2 komentar: