Entri yang Diunggulkan

SEJAUH MANA DIGITALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA

 

Rabu, 05 Mei 2021

KESETARAAN GENDER BUKAN BERARTI MENYAMARATAKAN SEMUA GENDER

Sehatq.com

Saat ini pemahaman gender sudah mulai disuarakan, walaupun realitanya masih jauh dari kata maksimal. Hal tersebut tentu saja mendapat respon yang banyak dari masyarakat. Akan tetapi, tidak sedikit dari pemahaman mereka mengalami makna yang keliru. Mereka hanya mengartikan suatu hal secara tekstual saja. Akibatnya munculah kekeliruan yang akan menjadikan tujuan dari suatu makna tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Kesetaraan gender diupayakan untuk mencipkatan kesadaran sosial tanpa bias gender. Tanpa dipungkiri kerak patriarki masih langgeng dibudayakan hingga sekarang oleh masyarakat. Konstruksi sosial tersebut mengakibatkan salah satu gender yaitu perempuan termarjinalkan karena kehilangan haknya dalam kesetaraan sosial. 

Sangat perlu sekali adanya upaya bersama untuk menciptakan kehidupan sosial yang adil gender. Laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan, akan tetapi mereka memiliki kedudukan yang setara sebagai manusia. Saya tegaskan lagi bahwa setara bukan berarti menyamaratakan. 

Memahami kesetaraan gender dengan memaksa perempuan melakukan beban berat seperti yang dilakukan laki-laki itu sangat keliru. Hal tersebut sama halnya dengan  mengeksploitasi perempuan. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi kesetaraan gender harus dilakukan dengan benar agar tidak ada pihak yang dirugikan. 

Salah satu upaya mengoptimalkan kesadaran sosial tanpa bias gender dalam ranah publik yang lebih luas yaitu pemerintah membuat kebijakan yang adil gender. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa pemangku dan pembuat kebijakan dalam sektor pemerintahan didominasi oleh laki-laki sehingga kebijakan yang dibuat lebih memihak kepadanya. Dalam hal ini bukan berarti saya mengharuskan perempuan untuk mendominasi pemerintahan. Akan tetapi keberadaan perempuan dalam sektor pemerintahan sangat diperlukan untuk memberikan gagasan kebijakan yang adil gender khususnya bagi perempuan yang keberadaannya masih menjadi subordinasi. 

Dengan demikian sektor pemerintahan harus diisi oleh mereka baik laki-laki dan perempuan yang adil gender sehingga kebijakan yang dibuat dapat meningkatkan kesetaraan gender dalam masyarakat. Sebagai contoh kebijakan penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu dalam aspek pembangunan juga harus adil gender dan menghilangkan diskriminasi kebutuhan satu sama lain. 

Kesetaraan gender juga sangat perlu ditegakkan dalam ranah yang lebih sempit yaitu ranah domestik. Contoh konkret kesetaraan gender adalah kerja sama dalam mengurus rumah tangga dan adanya kebebasan untuk mengeksplor kemampuan masing-masing tanpa intervensi. Konsep menjalin hubungan rumah tangga adalah partnership sehingga tidak ada yang merasa mendominasi atau tersubordinasi. Dengan demikian tidak ada lagi pernyataan bahwa perempuan tugasnya hanya mengurus rumah tangga dan anak karena kewajiban itu sesungguhnya milik bersama yaitu mereka yang menjalin hubungan. 

Dalam mengimplementasikan kesetaraan gender tidaklah lepas dari kerja sama semua pihak. Artinya konsep kesetaraan gender adalah hubungan ketersalingan dan kolaboratif sehingga tidak ada yang merasa berkuasa atas yang lain. Jika konsep ketersalingan bisa dioptimalkan maka kesadaran sosial akan terhindar dari bias gender.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar