Entri yang Diunggulkan

SEJAUH MANA DIGITALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA

 

Senin, 02 Desember 2019

Technopreneurship


Technopreneurship


Di era revolusi Industri 4.0 teknologi sangat berkembang dengan pesat. Semua bidang membutuhkan teknologi untuk mengembangkan idenya. Tidak terkecuali pada bidang wiraswasta atau entrepreneur. Para pengusaha cerdas pasti akan menggunakan teknologi sebagai media memperluas jaringan, menambah laba, dan mengembangkan usaha. Hal itulah yang disebut dengan Technopreneurship.
Technopreneurship adalah sebuah bisnis berbasis teknologi, yang memiliki wawasan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu upaya untuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Harapannya dengan adanya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga Indonesia mampu mbersaing di tengan arus teknologi saat ini.
Memanfaatkan teknologi sebagai bisnis
1.      Menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif
2.      Menciptakan lapangan kerja baru
3.      Mencetak generasi pengambil risiko/berani tantangan
4.      Mengurangi kesenjangan teknologi
Tokoh Enterpreneurship
1.    Andrew Darwis – Kaskus


Pria kelahiran tahun 1979 ini merupakan pendiri dari forum online terbesar di Indonesia yakni Kaskus. Kaskus dikelola oleh PT Darta Media Indonesia. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia sekaligus pemilik Kaskus Network. Andrew awalnya berkuliah di Universitas Bina Nusantara dengan jurusan Sistem Informasi.
Andrew melanjutkan pendidikannya di Art Institute of Seattle, Amerika dan mengambil jurusan Multimedia & Web Design karena ia merasa kesulitan menemukan universitas yang cocok di Indonesia. Kemudian ia melanjutkan masternya di jurusan Master of Computer Science, masih di universitas yang sama yaitu Seattle University. Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Saat sedang menimba ilmu di universitasnya itu, ia ditugaskan oleh dosen untuk membuat program dari free software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama Kaskus.
2               Nadiem Markarim – GO-JEK


GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi yang memberikan jasa angkutan. Perusahaan ini berasal dari Indonesia dan didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Aplikasi GO-JEK telah diunduh sebanyak lebih dari 750 ribu kali di Google Play yang tersedia pada sistem Android.
Layanan yang disediakan oleh GO-JEK pun beragam, mulai dari GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD, GO-MART, GO-SEND, GO-BOX, GO-TIX, dan GO-MED. Jasa GO-JEK dapat dinikmati di berbagai wilayah di Indonesia. Layanan GO-JEK tersebar di 25 kota besar di Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
3.                        Achmad Zaky – Bukalapak


Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1984 ini merupakan CEO sekaligus pendiri dari website marketplace bernama Bukalapak. Ia merupakan lulusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung. Selepas lulus dari ITB, Achmad Zaky membangun Suitmedia, perusahaan jasa konsultasi teknologi. Zaky juga membuat sebuah website yang merupakan proyek internal dari sebuah perusahaan. Proyek itulah yang menjadi asal muasal bukalapak.com.
Bukalapak sendiri berdiri sejak tahun 2010. Bukalapak awalnya didanai dari dana pribadi para pendirinya karena hampir semua investor yang ditemuinya menolak penawaran yang diajukan oleh Zaky. Namun seiring berjalannya waktu, Bukalapak mulai dilirik beberapa investor hingga sekarang ada lebih dari 500 startups yang mau menjadi investor di Bukalapak. Penghasilan bersih Bukalapak pun sekarang mencapai Rp 20 miliar untuk setiap bulannya.
4.                       Ferry Unardi – Traveloka


Traveloka merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online. Ferry Unardi, merupakan salah satu pendiri traveloka yang juga menjabat sebagai CEO. Ferry mendirikan Traveloka bersama dua rekannya yaitu: Derianto Kusuma, dan Albert pada tahun 2012. Ide untuk membangun Traveloka muncul disaat Ferry merasa kerepotan ketika harus membeli tiket pesawat untuk pulang ke Padang dari Amerika Serikat.
Pada mulanya, traveloka hanyalah alat untuk membandingkan harga tiket pesawat sehingga memudahkan orang untuk mendapatkan tiket pesawat yang paling murah. Pada tahun 2013, Traveloka menyediakan jasa pemesan tiket melalui webnya. Mulai tahun 2014, Traveloka semakin berkembang dengan memberikan pelayanan pemesanan kamar hotel
5.                         Jason Lamuda – Berrybenka


Pada Agustus 2008, Jason memulai karirnya di McKinsey & Company sebagai Business Analyst. Setelah keluar dari McKinsey & Company, ia kemudian mendirikan Disdus bersama Ferry Tenka. Setelah sukses membangun Disdus, Jason lalu mendirikan usaha baru lagi dari nol bernama BerryBenka. Berrybenka.com merupakan website belanja online fesyen dan kecantikan di Indonesia. Berrybenka menjual lebih dari 1000 merek baik merek lokal maupun merek internasional, termasuk produk in-house.
Beberapa saat kemudian setelah BerryBenka didirikan, BerryBenka mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kini, BerryBenka memiliki anak perusahaan bernama HijaBenka yang menjual busana muslim. Selain itu, sekarang BerryBenka juga terdapat dalam bentuk mobile sehingga memudahkan pemesanan melalui handphone atau gadget android lainnya.
6.                 Jason Lamuda – BerrybenkaWilliam Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison – Tokopedia


William Tanuwijaya merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 18 November 1981. Ia adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan lulusan Universitas Bina Nusantara (BINUS). Ia bersama Leontinus Alpha Edison merupakan pendiri dari situs Tokopedia. Sebelum mendirikan Tokopedia, William bekerja sebagai software developer di beberapa perusahaan selama 10 tahun. Kemudian terbesit di pikirannya untuk mempunyai perusahaan sendiri.
Pada tahun 2007, William Tanuwijaya menjadi moderator dalam forum online Kafegaul yang mempunyai fasilitas jual beli. Ia kemudian mengajak temannya yang bernama Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia. Untuk membangun Tokopedia dibutuhkan modal yang besar. Oleh karena itu, mereka kesana kemari memperkenalkan ide bisnis tersebut. Banyak yang meragukan kemampuan William dan prospek dari Tokopedia. Tapi beberapa orang mempercayainya. 2 tahun kemudian, tepatnya tahun 2009, Tokopedia pun resmi berdiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar