Technopreneurship
Di era revolusi Industri
4.0 teknologi sangat berkembang dengan pesat. Semua bidang membutuhkan
teknologi untuk mengembangkan idenya. Tidak terkecuali pada bidang wiraswasta
atau entrepreneur. Para pengusaha cerdas pasti akan menggunakan
teknologi sebagai media memperluas jaringan, menambah laba, dan mengembangkan
usaha. Hal itulah yang disebut dengan Technopreneurship.
Technopreneurship adalah
sebuah bisnis berbasis teknologi, yang memiliki wawasan untuk mengembangkan jiwa
kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai peserta
didik dan merupakan salah satu upaya untuk mensiasati masalah pengangguran
intelektual yang semakin meningkat dengan menjadi seorang usahawan terdidik,
generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor
penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Harapannya
dengan adanya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas
permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu,
juga untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga Indonesia
mampu mbersaing di tengan arus teknologi saat ini.
Memanfaatkan teknologi sebagai bisnis
1.
Menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif
2.
Menciptakan lapangan kerja baru
3.
Mencetak generasi pengambil risiko/berani tantangan
4.
Mengurangi kesenjangan teknologi
Tokoh Enterpreneurship
1. Andrew Darwis –
Kaskus
Pria kelahiran tahun 1979 ini merupakan pendiri dari
forum online terbesar di Indonesia yakni Kaskus. Kaskus dikelola oleh PT Darta
Media Indonesia. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer
(CTO) PT Darta Media Indonesia sekaligus pemilik Kaskus Network. Andrew awalnya
berkuliah di Universitas Bina Nusantara dengan jurusan Sistem Informasi.
Andrew melanjutkan pendidikannya di Art Institute of
Seattle, Amerika dan mengambil jurusan Multimedia & Web Design karena ia
merasa kesulitan menemukan universitas yang cocok di Indonesia. Kemudian ia
melanjutkan masternya di jurusan Master of Computer Science, masih di
universitas yang sama yaitu Seattle University. Andrew mendirikan Kaskus pada 6
November 1999. Saat sedang menimba ilmu di universitasnya itu, ia ditugaskan
oleh dosen untuk membuat program dari free software, dari situlah mulai muncul
ide membuat website dengan nama Kaskus.
2 Nadiem Markarim –
GO-JEK
GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi yang
memberikan jasa angkutan. Perusahaan ini berasal dari Indonesia dan didirikan
pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Aplikasi GO-JEK telah diunduh
sebanyak lebih dari 750 ribu kali di Google Play yang tersedia pada sistem
Android.
Layanan yang disediakan oleh GO-JEK pun beragam, mulai
dari GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD, GO-MART, GO-SEND, GO-BOX, GO-TIX, dan GO-MED.
Jasa GO-JEK dapat dinikmati di berbagai wilayah di Indonesia. Layanan GO-JEK
tersebar di 25 kota besar di Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Bandung,
Yogyakarta dan Surabaya.
3. Achmad Zaky –
Bukalapak
Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1984 ini
merupakan CEO sekaligus pendiri dari website marketplace bernama Bukalapak. Ia
merupakan lulusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung. Selepas
lulus dari ITB, Achmad Zaky membangun Suitmedia, perusahaan jasa konsultasi
teknologi. Zaky juga membuat sebuah website yang merupakan proyek internal dari
sebuah perusahaan. Proyek itulah yang menjadi asal muasal bukalapak.com.
Bukalapak sendiri berdiri sejak tahun 2010. Bukalapak
awalnya didanai dari dana pribadi para pendirinya karena hampir semua investor
yang ditemuinya menolak penawaran yang diajukan oleh Zaky. Namun seiring
berjalannya waktu, Bukalapak mulai dilirik beberapa investor hingga sekarang
ada lebih dari 500 startups yang mau menjadi investor di Bukalapak. Penghasilan
bersih Bukalapak pun sekarang mencapai Rp 20 miliar untuk setiap bulannya.
4. Ferry Unardi –
Traveloka
Traveloka merupakan perusahaan yang menyediakan
layanan untuk pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online. Ferry Unardi,
merupakan salah satu pendiri traveloka yang juga menjabat sebagai CEO. Ferry
mendirikan Traveloka bersama dua rekannya yaitu: Derianto Kusuma, dan Albert
pada tahun 2012. Ide untuk membangun Traveloka muncul disaat Ferry merasa
kerepotan ketika harus membeli tiket pesawat untuk pulang ke Padang dari
Amerika Serikat.
Pada mulanya, traveloka hanyalah alat untuk
membandingkan harga tiket pesawat sehingga memudahkan orang untuk mendapatkan tiket
pesawat yang paling murah. Pada tahun 2013, Traveloka menyediakan jasa pemesan
tiket melalui webnya. Mulai tahun 2014, Traveloka semakin berkembang dengan
memberikan pelayanan pemesanan kamar hotel
5. Jason Lamuda –
Berrybenka
Pada Agustus 2008, Jason memulai karirnya di McKinsey
& Company sebagai Business Analyst. Setelah keluar dari McKinsey &
Company, ia kemudian mendirikan Disdus bersama Ferry Tenka. Setelah sukses
membangun Disdus, Jason lalu mendirikan usaha baru lagi dari nol bernama
BerryBenka. Berrybenka.com merupakan website belanja online fesyen dan
kecantikan di Indonesia. Berrybenka menjual lebih dari 1000 merek baik merek
lokal maupun merek internasional, termasuk produk in-house.
Beberapa saat kemudian setelah BerryBenka didirikan,
BerryBenka mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kini, BerryBenka memiliki anak
perusahaan bernama HijaBenka yang menjual busana muslim. Selain itu, sekarang
BerryBenka juga terdapat dalam bentuk mobile sehingga memudahkan pemesanan
melalui handphone atau gadget android lainnya.
6. Jason
Lamuda – BerrybenkaWilliam Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison – Tokopedia
William
Tanuwijaya merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 18 November 1981. Ia
adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan lulusan Universitas Bina
Nusantara (BINUS). Ia bersama Leontinus Alpha Edison merupakan pendiri dari
situs Tokopedia. Sebelum mendirikan Tokopedia, William bekerja sebagai software
developer di beberapa perusahaan selama 10 tahun. Kemudian terbesit di
pikirannya untuk mempunyai perusahaan sendiri.
Pada tahun 2007, William Tanuwijaya menjadi moderator
dalam forum online Kafegaul yang mempunyai fasilitas jual beli. Ia kemudian
mengajak temannya yang bernama Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan
Tokopedia. Untuk membangun Tokopedia dibutuhkan modal yang besar. Oleh karena
itu, mereka kesana kemari memperkenalkan ide bisnis tersebut. Banyak yang meragukan
kemampuan William dan prospek dari Tokopedia. Tapi beberapa orang
mempercayainya. 2 tahun kemudian, tepatnya tahun 2009, Tokopedia pun resmi
berdiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar