Indonesia adalah sebuah negara kepulauan,
negara yang memiliki banyak pulau dan Indonesia juga termasik negara maritim,
karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah perairan. Melihat hal tersebut
sebuah pendidikan tentunya harus bisa menyebar keseluruh penjuru di Indonesia.
Pendidikan harus merata diperoleh oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pada saat
ini telah ada program pemerintah yang mengatakan wajib belajar 12 tahun,
artinya bahwa seluruh masyarakat Indonesia wajib mengenyam pendidikan
sekurang-kurangnya yaitu 12 tahun. Mungkin bagi sebuah daerah yang berada
didekat pusat pemerintahan, hal terseut bukanlah sebuah hal yang sangat berat
untuk dilakukan, kararena sumber daya manusia didaerah tersebut telah
terpenuhi. Akan tetapi bagaimana dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari
pusat pemerintahan? Oleh karena itu Pemeritah akan lebih giat lagi dalam
menyebarluaskan pendidikan supaya dapat dikenyam oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
Pada tahun 2020 ini, tahun ini sudah sering
disebut-sebut sebagai generasi 4.O dimana segala sesuatu hal lebih banyak
dikerjakan oleh mesih, bahkan sampai masuk kedunia pendidikan. saat ini didunia
pendidikan sudah masuk dalam generasi tersebut, dimana sebaga sesuatu hal
dilakukan oleh mesin, sampai dalam guru menyampaikan materi yang akan
diajarkanpun mereka sampaikan melalui perangkat perangkat internet yang saat
ini sudah semakin canggih. Tentusaja itu dapat berdampak pada kegiatan belajar
mengajar yang pada dasarnya sebuah pendidikan harus dilakukan dengan tatap
mata, supaya para siswa dapat terbentuk moral dan ilmunya. Akan tetapi apabila
pada saat ini, mereka para guru ada yang menganggap lebih mudah dengan seperti
ini dalam menyampaikan materi pada siswanya, padahal cara seperti itu tentunya
hanya akan menghasilkan sebuah kegiatan mengajar semata, dimana tujuan yang
ingin dicapai hanyalah Transfer of knowledge bukanlah transfer of
velue.
Sistem pendidikan membutuhkan gerakan untuk
merespon era industri 4.O. dalam hal ini pemerintah telah mencanangkan gerakan
untuk merespon era industri 4.O salah satunya yaitu gerakan literasi baru
sebagai penguat bahkan penggeser gerakan literasi lama. Gerakan literasi baru
yang dimaksudkan terfokus pada literasi utama, yaitu:
1. Literasi digital,
2. Literasi teknologi,
3. Literasi manusia. (Aoun,2018)
Tiga ketrampilan ini dipresdiksi menjadi
ketrampilan yang sangat dibutuhkan dimasa depan atau di era industri 4.O.
Literasi digital diarahkan pada tujuan peninggatan kemampuan membaca,
menganalisi, dan menggunakan informasi di dunia digital. Literasi teknologi
bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi
teknologi. Literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi
dan penguasaan ilmu desain. (Aoun, 2017)
Pada era ini pemerintah memaksudkan bahwa dengan
adanya revolusi industri 4.O, pendidikan di Indonesia akan lebih mudah
berkembang dan lebih maju dengan adanya beberapa fasilitas-fasilitas serba
canggih yang saat ini digunakan sekolah. Pada era 4.O ini, sebaga sesuatu
berhubungan dengan internet, sehingga pendidikan dapat lebih mudah untuk
menyebar diseluruh Indonesia. Dalam era ini pun dimaksudkan supaya siswa lebih
aktif didalam kelas sehingga siswa dapat meningkatkan keahliannya. Dalam hal
ini siswa lebih dominan daripada seorang guru. Hal ini menyebabkan kurang
adanya pendidikan moral dalam kelas, dikarenakan guru cenderung hanya mengawasi
siswanya dalam melakukan kegiatannya didalam kelas.
Selain itu, pada saat munculnya Hak Asasi
Manusia yang melndungi pelajar agar tidak mendapatkan hukuman fisik dari
seorang guru banyak disalah gunakan oleh masyarakat. Hal ini jika ditinjau dari
segi psikologi, hukuman fisik yang diberikan oleh seorang guru memang dapat
berakibat pada fisik dan psikis seorang siswa, sehingga dalam hal ini, guru
berada difase dilemastis, anatara tuntutan profesi dan perlakuan masyarakat.
Mereka dituntuk untuk mempu menghantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan. Namun tatkala mereka berupada untuk menegaan kedisiplinan, mereka
dihadang oleh UU perlindungan anak dan KPAI.Hal ini mengakibatkan seperti
melemahnya hakikat seorang guru. Hal ini dapat dibuktikan dengan maraknya
kekerasan yang melibatkan guru dan siswa, dimana ada beberapa siswa yang sampai
memukul gurunya snediri dan bahkan sampai membunuhnya.
Oleh karena itu, moral siswa-siswi di
Indonesia kurang terbentuk dengan baik, sehingga menyebabkan banyaknya
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dikalangan pelajar Indonesia. Padahal
keberadaan moral bagi seorang individu terutama seorang pelajar tentulah sangat
penting dalam menjalin hubungan sosial dengan orang lain seperti dengan
keluarga, teman sebaya, dan juga guru. Moral yang baik akan memeberikan dampak yang
baik bagi kehidupan, sedangkan moral pelajar yang kurang baik akan memberikan
dampak yang buruk dalam kehidupan seperti mengakibatkan interaksi yang tidak
harmonis dalam masayrakat yang akhirnya muncul kegelisahan sosial.
H.A.R Tilaar (1999) mengatakan bahwa degradasi
moral telah menggejala dalam kehidupan masyarakt modern dewasa ini,
demikian halnya dengan para pelajar dan mahasiswa, banyak pelajar yang
melakukan tindakan yang penyimpangan moral baik disekolah maupun diluar
sekolah.
Pendidikan moral merupakan hal yang sanga
penting dalam institusi pendidikan, karena berperan dan bertanggung jawab untuk
menanamkan moral kepada peserta didik. Untuk membentuk dan mengarahkan peserta
didik pada nilai dan moral yang baik membutuhkan kondisi dan situasi yang benar
benar berada dalam keadaan selaras, tenang, kasih sayang, saling menerima
perbedaan, dan tanpa perselisihan. Dengan situasi dan kondisi tersebut
bertujuan untuk membuat siswa terbiasa berada dilingkungan yang positif
sehingga terbentuk moral positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar